1.
QS. Al-Isra’ (17) ayat 32
Secara umum QS. Al-Isra’ (17)
ayat 32 mengandung pesan-pesan sebagai berikut:
a.
Larangan mendekati zina
b.
Zina merupakan perbuatan keji, dan
suatu jalan yang buruk
Zina adalah
melakukan hubungan biologis layaknya suami isteri di luar tali pernikahan yang
sah. Rasululah saw telah memberikan peringatan bahwa merebaknya perzinahan
merupakan salah satu tanda kehancuran peradaban manusia dan merupakan
tanda-tanda datangnya kiamat :
Adapun 3 hal
yang akan menimpa di dunia ialah :
(1)
Menghilangkan wibawa.
Pelaku zina akan kehilangan kebersihan
jiwanya dan kesucian dirinya, yang keduanya merupakan sumber kebahagiaan dan
ketenangan hidupnya
(2)
Mengakibatkan kefakiran,
Perbuatan zina juga akan mengakibatkan
pelakunya menjadi miskin. Sebab, pelakunya akan selalu mengejar kepuasan
birahinya, yang sudah barang tentu akan memakan energi dan waktu bagi dirinya.
Di samping itu, ia pun harus mengeluarkan biaya untuk memenuhi nafsu birahinya,
yang pada dasarnya tidaklah sedikit. Kedua faktor inilah yang akan
mengakibatkan para pelaku zina jatuh miskin.
(3)
Mengurangi umur.
Wahai pemuda yang mulia hatinya,
ketahuilah bahwa pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan
disertai akal, hati nurani, dan nafsu. Dalam dimensi nafsu, keadaan manusia
tidak jauh berbeda dengan hewan atau binatang. Sama halnya dengan hewan,
manusia membutuhkan makan. Yang membedakan adalah cara makan manusia bisa lebih
mulia dari cara makan binatang. Kesamaan yang lain adalah manusia dan hewan
sama-sama memiliki dorongan seksual dan kebutuhan biologis. Adapun yang
membedakaadalah manusia diajarkan cara menyalurkan kebutuhan biologis yang
lebih baik, lebih mulia, dan bermartabat.
Mahasuci dan Maha Mulia Allah yang menghendaki
manusia untuk menjadi makhluknya yang mulia dan bermartabat termasuk dalam hal
menyalurkan kebutuhan biologis. Allah memberikan kaunia nafsu biologis agar
manusia dapat memiliki generasi atau keturunan. Disamping itu Allah mengajarkan
agar hubungan seksual itu dilakukan dengan cara yang sehat dan bermartabat.
Hubungan itu dimulai dengan proses perkenalan (ta’aruf) antara seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian berlanjut dengan lamaran (khitbah)
lalu diteruskan dengan prosesi akad nikah. Setelah itu mereka berdua menjalani
hubungan suami istri dalam bingkai rumah tangga yang bahagia. Subhanallah,
demikian indah ajaran-Nya.
Meskipun demikian banyak muda-mudi yang tidak
memahami keluhuran ajaran Allah ini. Saat ini tidak sedikit manusia terjerumus
kepada budaya pergaulan bebas. Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan
tanpa dilandasi tali pernikahan, bahkan pergauan bebas saat ini juga mengarah
pada hubungan seksual antara sesama laki-laki dan sesama perempuan. Mereka
tidak menyadari bahwa hal itu merupakan larangan keras dari Allah SWT dan
menjadikan harkat dan martabat manusia menjadi lebih rendah dari binatang.
Mereka hanya mengedepankan nafsu dan mengesampingkan hati nurani serta akal
yang sehat.
Wahai pemuda muslim yang cerdas, masa muda adalah
masa yang sangat penting dan menentukan. Namun di sisi lain usia muda diwarnai
dengan keinginan, cita-cita, dan rasa cinta yang meledak-ledak luar biasa.
Sehingga saat inilah waktunya yang paling tepat bagi kalian memahami mengenai
pentingnya menjaga diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina. Marilah kita
jadikan potensi biologis yang dikaruniakan oleh Allah SWT menjadi kekuatan
untuk melestarikan kehidupan manusia yang bermartabat, berkualitas, bernilai,
dan penuh dengan rasa cinta dan kasih sayang. Untuk itu marilah kita kaji
firman-firman Allah SWT dan Hadis Rasulullah yang terkait dengan masalah ini.
Perbuatan tersebut juga akan mengakibatkan
umur pelaku zina berkurang lantaran akan terserang penyakit yang dapat
mengakibatkan kematian. Saat ini banyak sekali penyakit berbahaya yang
diakibatkan oleh perilaku seks bebas, seperti HIV/AIDS, infeksi saluran
kelamin, dan sebagainya.
Dan tiga
lagi yang akan dijatuhkan di akherat :
(1)
Mendapat murka dari Allah
Perbuatan zina merupakan salah satu dosa
besar sehingga para pelakunya akan mendapat murka dari Allah SWT kelak di
akhirat.
(2)
Hisab yang jelek (banyak dosa)
Pada saat hari perhitungan amal (yaumul
hisab) maka para pelaku zina akan menyesal karena mereka akan diperlihatkan
betapa besarnya dosa akibat perbuatan zina yang dia lakukan semasa hidup di
dunia. Penyesalan hanya tinggal penyesalan, semuanya sudah terlanjur dilakukan.
(3)
Siksaan di neraka
Para pelaku perbuatan zina akan mendapatkan
siksa yang berat dan hina kelak di neraka. Dikisahkan pada saat Rasulullah
melakukan Isra’ dan Mi’raj beliau diperlihatkan ada sekelompok orang yang
menghadapi daging segar tapi mereka lebih suka memakan daging yang amat busuk
dari pada daging segar. Itulah siksaan dan kehinaan bagi pelaku zina. Mereka
selingkuh padahal mereka mempunyai istri atau suami yang sah. Kemudian
Rasulullah juga diperlihatkan ada satu kaum yang tubuh mereka sangat besar,
namun bau tubuhnya sangat busuk, menjijikkan saat dipandang, dan bau mereka
seperti bau tempat pembuangan kotoran (comberan). Rasul kemudian bertanya,
‘Siapakah mereka?’ Dua Malaikat yang mendampingi beliau menjawab, “Mereka
adalah pezina laki-laki dan perempuan’.”
1.
QS.An-Nur (24) ayat 2
Isi kandungan QS An-Nur (24)
ayat 2 adalah :
a.
Perintah Allah SWT untuk mendera
pezina perempuan dan pezina laki-laki masing-masing seratus kali.
b.
Orang yang beriman dilarang
berbelas kasihan kepada keduanya untuk melaksanakan hukum Allah SWT.
c.
Pelaksanaan hukuman tersebut
disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.
Perbuatan zina dikategorikan
menjadi 2 macam :
1)
Muhsan, yaitu pezina sudah baligh,
berakal, merdeka, sudah pernah menikah. Hukuman terhadap zina muhsan adalah
didera seratus kali dan rajam (dilempari dengan batu sederhana sampai
meninggal).
2)
Ghairu Muhsan, yaitu pezina masih
lajang, belum pernah menikah. Hukumannya adalah didera seratus kali dan
diasingkan selama satu tahun.
0 komentar:
Posting Komentar